‘Legenda Tanjung MarthaFons’
Dahulu kala di kampong poka,
kecamatan Baguala, hiduplah sebuah keluarga bahagia yaitu Bram dan nyonya Mina.
Mereka mempunyai seorang anak perempuan yang selain cantik juga rajin membantu
orang tuanya. Namanya adalah Martha.
Sehari-hari bapak Bram bekerja
sebagai nelayan sedangkan ibu Mina membakar sagu. Martha setiap hari menjual
sagu buatan ibunya dengan cara menjajakannya. Jika Martha sudah merasa lelah,
Martha biasa beristirahat dibawah pohon sambil menghitung pendapatan yang dia peroleh hari itu dengan penuh harap
dagangannya bisa laku dan membawa uang yang banyak kepada orang tuanya.
Ketika berumur 17 tahun Martha masih tetap
berjualan sagu untuk membantu orang tuanya. Pada suatu hari Martha melewati
asrama tentara portugis, Martha kaget namanya dipanggil saat hari sudah
menjelang malam dan belum satupun dagangannya laku terjual. Ternyata orang yang
memanggil Martha adalah tuan Alfonso, seorang komandan tentara Portugis .
Tuan Alfonso suka memperhatikan Martha
yang suka berjualan sagu dan dengan alasan ingin membeli sagu. Tuan Alfonso pun
mengajak Martha berkenalan. Nasib mempertemukan tuan Alfonso dan Martha.
Sejak pertemuan itu tuan Alfonso jatuh cinta
kepada Martha dan kemudian menjalin hubungan dengannya. Ketika Martha berumur
17 tahun tuan Alfonso bermaksud melamar Martha, Orang tua Martha menyutujuinya
dengan syarat mereka menikah jika Martha berusia 19 tahun.
Suatu ketika terjadi pertukaran markas pasukan
portugis yang mengharuskan pasukan Alfonso harus di tarik mundur dari Ambon ke
Batavia begitupun sebaliknya . Akhirnya perpisahan pun harus terjadi antara
sepasang kekasih. Mau tidak mau Martha harus melepaskan Alfonso demi tugasnya .
Kapal Alfonso telah berlabuh di pelabuhan, bunyi stom 3 kali membuat hati
Martha sedih di tinggal sang kekasih. Tidak mampu menahan rasa sedih dan kehilangan
Alfonso, Martha pun nekat membuang diri ke laut berenang ke arah kapal Alfonso kekasihnya.
Ketika melihat kekasihnya berenang ,
Alfonso pun ikut terjun ke laut berenang ke arah kekasihnya. Namun ,nasib
berkata lain tubuh Alfonso dan Martha di hempas gelombang air laut dan hilang.
Kisah cinta mereka berdua kemudian diabadikan
menjadi tanjung yang sangat terkenal “Tanjung MarthaFons”. Dan sekarang sudah
menjadi tempat penyeberangan Fery Poka-Galala…;-)
Dulu gue 4thn tinggal di tanjung marthafons..bnyk kenangan di sana..
BalasHapussame like Romeo and julia
BalasHapusini baru orang bilang pasangan serasi, , , sama" senang sama"susah, ,
BalasHapusTerima kasih
BalasHapushttp://frensly-angelvoice.blogspot.co.id/2012/03/legenda-tanjung-marthafons.html
Sangat berkesan, spt Romeo & Juliet
Makash y buat tugas makalah 😂
BalasHapus